Rabu, September 22, 2021
Senin, September 20, 2021
A. POSISI PENGELASAN SAMBUNGAN BENDA KERJA
1. Posisi Pengelasan Sambungan Tumpul Pada Pelat
Rabu, September 15, 2021
BAB III. MELAKUKAN TEKNIK PENGELASAN PELAT DENGAN PIPA
Senin, Agustus 02, 2021
KD GMAW (MIG/MAG) XI & KONTRAK BELAJAR
1. Kehadiran BDR minimal 75 %
2. Pengetahuan minimal B (Baik), Aspek pengetahuan; Lengkap "Materi/ Catatan, Tugas, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester"
3. Keterampilan minimal B (Baik), Aspek keterampilan; Mengikuti Kegiatan Praktek.
4. Sikap/ Akhlak minimal B (Baik).
Sabtu, September 05, 2020
G. Jenis – Jenis Metal Transfer
G. Jenis – Jenis Metal Transfer
Prinsip pengoperasian las gas metal terletak pada pengendalian tiga hal yaitu pembakar las, unit pemakanan kawat, dan sumber tenaga.
a. Pembakar las ini akan memandu elektroda, arus las dan gas lindung bekerja bersama-sama dengan komposisi kecepatan pemakanan kawat dan tekanan kerja gas lindung yang sesuai untuk menghasilkan pengelasan yang baik.
b. Unit pemakanan kawat berfungsi untuk mengatur kecepatan kawat yang sesuai dengan arus dan ketebalan sambungan las.
c. Sumber tenaga berfungsi mensuplai arus yang sesuai untuk pengelasan. Besarnya arus ini bervariasi tergantung tebal-tipisnya plat yang akan disambung maupun posisi pengelasannya.
Ada 3 mode pemindahan logam yang terjadi di dalam las gas metal yaitu pemindahan pancar aksial (axial spray transfer), globular, dan hubung pendek (short circuiting transfer).
1. Hubungan Pendek (Short Circuit Transfer)
Short circuit metal transfer merupakan jenis perpindahan logam las yang membutuhkan heat input yang rendah. Pancar aksial dan globular amat berkaitan erat dengan energy busur yang relatif tinggi. Dengan memberikan pengecualian mode pemindahan pancar pada diameter elektroda yang amat kecil, pancar aksial dan globular biasanya terbatas hanya pada posisi pengelasan datar dan horizontal dengan ketebalan plat tidak lebih dari 3,2 mm. Pemindahan hubung pendek membutuhkan energi rendah biasanya terbatas pada ketebalan plat tidak lebih dari 3,2 mm dan dapat digunakan untuk pengelasan pada semua posisi. Gambar 3dibawah ini memberikan ilustrasi didalam mode pemindahan hubungan pendek
2. Globular Transfer
Globular transfer merupakan jenis yang memisahkan antara short circuit transfer dengan Spray Arc Transfer. Bentuk lelehan elektroda yang mengenai logam las besar-besar dan luas hal ini terjadi sampai elektroda itu berhenti dan lelehan elektroda itu menerobos ke dalam pada benda lasan. Globular transfer dapat terjadi ketika parameter dari voltage, ampere, dan kecepatan elektroda lebih besar dari standard short circuit transfer.
Kelemahan globular transfer :
a) Terjadinya spatter
b) Sulit untuk mengelas selain posisi flat dan fillet horizontal.
c) Sulit untuk mengelas logam di atas 3 mm.
Gambar. Ilustrasi Pemindahan Logam Globular Transfer
3. Spray Arc Transfer
Pengertian tentang cara pemindahan logam elektroda dengan spray karena logam elektroda yang dipindahkan ke benda kerja sepertinya disemburkan. Jadi cairan logam yang dipindahkan kecil-kecil, tidak seperti pada globular. Jenis ini relative digunakan pada voltage yang tinggi, sedikit panas yang terjadi pada benda kerja, dan digunakan untuk pengelasan pada plat yang tipis.
Gambar. Ilustrasi Pemindahan Logam Spray Arc Transfer
#SELESAI#
Sabtu, Agustus 29, 2020
D. Prosedur Pengoperasian Mesin Las MIG/MAG
1. Keselamatan kerja dalam pemasangan perlengkapan las MIG/MAG
Aturan keselamatan kerja harus diperhatikan dalam pemasangan perlengkapan las mig. Keselamatan kerja dalam perlengkapan las mig merupakan hal yang penting sebelum melakukan pengelasan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu pemasangan perlengkapan atau peralatan las nikmat adalah
a. Tabung tabung gas, regulator, serta selang selang gas harus diperhatikan dan diperlakukan dengan hati-hati.
b. mesin las dan wire Feeder elektroda kawat harus dihubungkan dengan hati-hati dan benar ke sumber tenaga
c. Kabel las arus dijauhkan dari jangkauan api dan dilindungi dari panas maupun percikkan api dari pengelasan
d. Perhatikan urutan pemasangannya
e. Ikuti petunjuk petunjuk khusus dari pabrik pembuat perlengkapan las tersebut
2. Penyetelan perlengkapan atau peralatan las MIG
Penyetelan perlengkapan atau peralatan las MIG ( metal inert gas) mungkin kedengaranya mudah. Tetapi apabila dalam pemasangannya teledor dapat mengakibatkan kerusakan dalam mesin las. Dalam penyetelan perlengkapan atau peralatan las MIG ( metal inert gas) harus sesuai dengan prosedur aman yang telah ditentukan. Adapun prosedur penyetelan perlengkapan las MIG ( metal inert gas) adalah sebagai berikut:
a. Hubungkan kabel mesin las ke sumber tenaga, lalu hidupkan mesin.b. Setel pengontrol penggerak kawat pada posisi nol, supaya kawat tidak jalan dulu sebelum waktunya.
c. Buka katup-katup pada tabung gas dan tabung air pendingin.
d. Tarik pelatuk pistol las,buka kran air aliran gas pada pengaturnya, kemudian setel aliran gas menurut ketentuan.
e. Sekarang setel kecepan geerak kawat.
f. Setel besar tegangan yang sesuai dengan ketentuan.
g. Setel stick out ( lihat gambar stick out di bawah ini)

h. Setel besarnya tegangan, sebaiknya ambil rata – rata tegangan jangan terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
i. Setelah semua selesai dengan baik; pengelasan dapat di mulai. sentuhkan ujung elektroda ke benda kerja sehingga timbul busur listrik, dan pelatuk segera di tarik. Jikamengalami kesulitan dalam mengawali pengelasan, dapat di gunakan balok sebagai pembantu untuk lonjatan busur api.
j. Demi keselamatan, sebelum mempraktekkan proses las MIG sebaiknya pelajari dulu cara penyesuaian mengelas dan membenahi perlengkapannya.
3. Pembenahan las MIG
a. Lepas pelatuk pistol las; bila pengelasan sudah selesai lawat dan gas berhenti mengalir. Jauhkan pistol las dari benda kerja sehingga busur listrik terputus dan mati.
b. Tutup katup gas pelindung
c. Setel kecepatan kawat pada posisi nol
d. Tutup katup gas yang terdapat pada regulator
e. Matikan mesin penggerak kawat
f. Matikan mesin las
g. Bereskan alat-alat yang telah dipakai
#SELESAI#
Rabu, Agustus 19, 2020
BAB II. MENGESET MESIN LAS DAN TEKNIK PENGELASAN
A.
Pemasangan Atau
Pengesetan Mesin Las MIG/MAG
Pengesetan atau pemasangan dalam sebuah
alat berfungsi agar supaya alat atau mesin
dapat berfungsi maupun digunakan sesuai dengan fungsinya. Pemasangan atau pengesetan dalam
sebuah pengerjaan menggunakan Las MIG/MAG sedikit rumit apabila dibandingkan dengan las SMAW. Dalam
pemasangan mesin las MIG/MAG dibutuhkan
kehati-hatian,
hal
ini
untuk
mengurangi kesalahan dalam sebuah pengelasan.
Berikut ini adalah gambar pemasangan satu unit
peralatan atau perlengkapan MIG/MAG) yang biasa digunakan
untuk pengerjaan konstruksi sedang sampai berat:
Gambar. Satu set pemasangan perlengkapan MIG/MAG
Pada Mesin las MIG/MAG terdapat dua jenis mesin las yang sebenarnya yaitu
perata
arus ( rectifier ), yakni:
1.
Tipe berputar ( rotating
) yaitu generator yang di gerakkan mesin (engine driven generator ).
2. Tipe statis/ tetap, yaitu transformer rectifier dan inverter.
B.
Penyetelan peralatan
MIG/MAG
Sebelum dilakukan pengelasan, perlu dilakukan penyetelan-penyetelan pada peralatan las. Hal ini dilakukan agar peralatan atau mesin las disiapkan sesuai dengan jenis dan tuntutan pekerjaan. Penyetelan penyetelan tersebut dilakukan, baik pada mesin las maupun pada alat-alat pendukung lainnya, seperti: wire feeder dan pada tang las serta nozzle.
1.
Penyetelan mesin las
Pada mesin las tidak
banyak diperlukan
penyetelan,kecuali hanya penyetelan
penggunaan jenis aruspengelasan, yaitu DCRP
atau DCSP atau disesuaikan dengan jenis/tuntutan pekerjaan. Namun, khusus untuk penggunaan
kawat elektroda solid (solid wire) selalu menggunakan
pengkutuban DCRP (welding gun dihubungkan dengan kutup positif ).
2.
Penyetelan wire feeder
Penyetelan pada wire feeder merupakan
hal
yang
penting
dalam
pengelasan dengan MIG/MAG, di mana pada wire feeder terdapat roda (rol) yang berjumlah 2 atau 4 buah
yang berfungsi untuk memutar atau mendorong kawat elektroda pada saat proses pengelasan terjadi. Adapun
penyetelan wire feeder adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan ukuran alur roda dengan ukuran kawat elektroda. Beberapa tipe roda hanya cukup dengan membalik
posisi
roda
supaya sesuai dengan ukuran kawat elektroda, tapi pada pada tipe yang yang lain kadang kala harus
mengganti ukuran roda
yang sesuai.
b. Mengatur/ menyetel tekanan roda terhadap kawat elektroda agar kawat
dapat terputar secara lancar. Untuk
lebih jelasnya penyetelan wire feeder dapat dilihat dalam gambar berikut.
Gambar. Penyetelan wire feeder
3.
Penyetelan pada welding
gun
Ada dua
hal utama yang perlu dilakukan pada welding
gun, yaitu menyesuaikan ukuran contact
tip dengan diameter kawat elektroda dan menyesuaikan tipe nozzle dengan
kebutuhan pekerjaan
C.
Elektroda
1. 1.
Kawat Elektroda
a.
Jenis Logam yang Dapat Di Las Menggunakan MIG/MAG
Pengelasan MIG/MAG adalah salah satu jenis proses las cair
(fusion welding) yang banyak digunakan pada pengerjaan konstruksi ringan sampai
berat. Hasil maksimal akan dapat dicapai apabila jenis kawat elektroda yang digunakan sama dengan jenis logam
yang di las. Jenis logam yang dapat di las menggunakan MIG ( metal inert gas ) ada
beberapa macam antara lain :
1)
Baja tegangan tinggi
dan menengah
2)
Baja paduan rendah
3)
Baja tahan karat
4)
Aluminium
5)
Tembaga
6)
Tembaga paduan, dll
b.
Bentuk kawat elektroda
Bentuk
kawat elektroda yang digunakan pada MIG ( metal inert gas ) secara umum adalah
:
1) Bentuk solid wire Solid
wire, digunakan secara luas untuk
mengelas konstruksi ringan sampai sedang
dan dioperasikan pada ruangan yang relatif tertutup sedang
2) Bentuk flux cored wire
, flux cored wire lebih banyak dipakai untuk pengelasan
konstruksi
sedang
sampai
berat
dan tempat pengelasannya
memungkinkan lebih terbuka.
c. Diameter Kawat
Elektroda
Diameter
kawat elektoda yang banyak digunakan dalam pengelasan menggunakan MIG/MAG
adalah mulai diameter 0,6mm; 0,8mm;0,9mm;1,0mm;1,2mm;dan 1,6mm.
d. Bentuk Kemasan
Kemasan/
pengepakan yang banyak dijumpai dalam perdagangan adalah berupa gulungan ( rol
) di mana berat gulungan kawat yang banyak digunakan adalah 15 kg, 17 kg dan 30
kg.
e.
Jenis-Jenis
Elektroda
Terdapat lima faktor
utama yang mempengaruhi pemilihan jenis elektroda pada proses pengelasan MIG ( metal
inert gas ), yaitu :
1)
Komposisi kimia benda
kerja
2)
Properti mekanik benda
kerja
3)
Jenis gas pelindung
4)
Jenis servis/layanan
atau aplikasi yang dibutuhkan
5)
Jenis penyambungan las
Setelah kita ketahui
faktor-faktor utama yang mempengarungi pemilihan sebuah elektroda, berikut
adalah macam-macam kandungan jenis
elektroda sesuai dengan kegunaannya :
1)
Elektroda ferro
2)
Paduan silikon ( Si )
3)
Paduan mangan
4)
Paduan alumunium ( Al
), Titanium ( Ti ), Zirconium ( Zr )
5)
Paduan karbon dan
lainnya
#SELESAI#
Rabu, Agustus 12, 2020
Evaluasi : Soal Essay Las MIG/MAG.
Job Sheet 1F dan 1G MIG/MAG
C. TEKNIK PENGELASAN PELAT DENGAN PELAT POSISI 1F DAN 1G DENGAN
LAS GAS METAL (MIG/MAG)
Posisi pengelasan adalah
pengaturan posisi dan gerkan arah dari welding gun sewaktu mengelas. Adapun yang
dimaksud dengan posisi pengelasan bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang
dilakukan pada permukaan rata/atau datar dilakukan dibawah tangan. Kemiringan welding
gun sekitar 10o- 20o terhadap garis vertical dan
70o- 80o terhadap benda kerja.
1.
Alat dan Bahan
a.
Alat
v
Seperangkat mesin
GMAW
v
Satu set alat
keselamatan dan kesehatan kerja GMAW
v
Satu set alat bantu
GMAW.
b.
Bahan
v
Pelat baja lunak
ukuran 60 x 100 x 8mm (4 Keping) dan 30 x 100 x 8mm (2 Keping)
v
Kawat elektroda AWS
A5. 18 ER70 S – 6, diameter 0,8 mm / 1,0 mm.
v Gas pelindung CO2
2.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
a.
Gunakan helm/ kedok
las yang sesuai (shade 10-11).
b.
Rapihkan sisi-sisi
tajam pelat dengan grinda atau kikir.
c.
Pakailah pakaian
kerja dan / atau jaket las yang aman dan sesuai.
d.
Yakinkan bahwa
sirkulasi udara di tempat kerja cukup baik ( operasikan sistem pengisap/
sirkulasi udara )
e.
Gantilah kaca filter
jika sudah rusak.
f.
Ikuti langkah kerja
secara benar
g.
Hati-hati dengan
benda panas hasil pengelasan.
h.
Tanyakan hal-hal
yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.
3.
Langkah kerja.
a.
Siapkan peralatan GMAW
dan alat-alat bantu.
b.
Siapkan bahan las
ukuran Pelat baja lunak ukuran 60 x 100 x 8mm (4 Keping) dan 30 x 100 x 8mm (2
Keping)
c.
Atur besar arus las
antara 60 – 120 A dan voltage antara 17 – 21 V dan gas flow 10 – 12 Ltr/ menit.
d.
Lakukan las catat
pada kedua ujung sambungan, serta tempatkan benda kerja pada posisi di bawah
tangan 1F dan 1G.
e.
Lakukan pengelasan posisi
pengelasan 1F, 3 jalur dan posisi welding gun seperti pada gambar kerja 1F,
Serta
f.
Lakukan pengelasan posisi
pengelasan 1G, 3 lapis dan posisi welding gun 75o-85o terhadap
permukaan jalur las.
g.
Periksakan hasil las
pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.
h.
Bertanyalah pada
pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik
pengelasannya.
i.
Bersihkan dan
dinginkan benda kerja .
j.
Serahkan benda kerja
pada pembimbing untuk diperiksa.
k. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan.
4.
Gambar Kerja
a.
Gambar kerja pada pengelasan
sambungan sudut posisi di bawah tangan / 1F
#SELESAI#