Senin, Agustus 30, 2021
Sabtu, Agustus 28, 2021
B. Teknik Pengelasan Pelat dengan Pipa pada Sambungan Sudut Posisi Mendatar (2F) Tetap
B. Teknik Pengelasan Pelat dengan Pipa pada Sambungan Sudut Posisi Mendatar (2F) Tetap
Pelaksanaan pengelasan pelat dengan pipa terdiri dari beberapa tahap, diantaranya persiapan,operasional pengelasan dan perlakuan pasca pengelasan. persiapan dalam segala hal tidak dapat diabaikan karena hal ini sangat mempengaruhi hasil pengelasan. kalau persiapan dilakukan dengan baik, hasil pengelasan akan memiliki kualitas tinggi. Gambar posisi pengelasan Las Sudut (Filet Weld) Pelat dengan Pipa berikut
- Mempersiapkan peralatan las busur manual
- Memperiapkan alat-alat bantu las
- Mempersiakan bahan pengelasan "Pipa dan Pelat"
- Persiapan pada bahan antaralain "pembuatan sudut bevel/ setengah sudut kampuh, pembuatan root face/tinggi akar, penyetelan gap/ jarak las, serta las catat.
- Seperangkat mesin las busur manual
- Alat bantu las
- Alat keselamatan dan kesehatan kerja
- Pipa baja karbon diameter 4 Inchi, panjang 80 mm, tebal 8mm.
- Pelat baja karbon ukuran 200 mm x 200 mm x 8 mm.
- Elektroda AWS-E 6013 diameter 3,2 mm.
- Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).
- Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.
- Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.
- Gantilah kaca filter jika sudah rusak.
- Ikuti langkah kerja secara benar
- Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.
- Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.
c. Prosedur Pembuatan
- Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu las.
- Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran ( 4 inchi tebal 8mm x 80mm dan pelat ukuran 200 x 200 x 8 mm.
- Bersihkan sisi-sisi tajam dengan menggunakan kikir atau grinda.
- Membuat las catat pada 4 sisi plat dan pipa pada posisi 90o, 180o, 270o, dan 360o.Gambar. Bagian las catat plat dengan pipa posisi 2F
- Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda
- Penempatan bahan pada pengelasan pelat dengan pipa tergantung bentuk konstruksi sambungan dengan mengacu pada ketentuan posisi pengelasan. Sedang posisi elektroda pada tiap-tiap posisi pengelasan akan berubah sesuai dengan kelengkungan pipa yang dilas, namun sudut elektroda terhadap garis singgung pipa adalah sama.Gambar. Posisi benda kerja dan elektroda pengelasan pelat dengan pipa 2F
- Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada pelat pipa posisi di bawah tangan (2F) pada prinsipnya tidak berbeda dengan arah pengelasan pada posisi 1F pelat – pipa, namun posisi benda kerja sudah diam tidak dapat diputar. Dalam hal ini, kita sebagai operator las yang memutari pipa yang akan di las.
- Atur arus las sekitar 90-120 ampere.
- Hal yang harus diperhatikan sewaktu melakukan pengelasan adalah seorang welder harus mampu menyesuaikan arus, tinggi dan kecepatan busur, waktu serta gerakan elektroda.
- Nyalakan busur searah jarum jam, mulailah pengelasan setelah busurnya stabil.
- Lakukan pengelasan pada jalur pertama diterapkan gerakan tanpa diayun atau jika dikehendaki jalur yang lebih lebar, maka dapat juga diterapkan gerakan/ ayunan bentuk ½ C. Jaga kemiringan elektroda agar tetap pada sudut 45° terhadap kedua sisi logam
- Setelah itu bersihkan terak dan percikan las dari seluruh permukaan benda kerja.
- Lanjutkan pengelasan pada jalur kedua sampai mencapai kriteria minimum lebar rigi-rigi yang dipersyaratkan yaitu 12 mm.
- Mematikan busur las, Untuk mematikan busur las, pendekkan busur pelan-pelan dan matikan busurnya.
- Bersihkan benda kerja dari terak, percikan las/ spatter, serta kotoran lainnya.
- Tulis nama dan kelas pada benda kerja lalu serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
Rabu, Agustus 25, 2021
BAB II. TEKNIK PENGELASAN PELAT DENGAN PIPA
APRESIASI
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan sebagainya. Selain berguna untuk pembuatan konstruksi, proses las juga dapat dipergunakan untuk reparasi seperti mengisi lubang-lubang pada coran, maupun membuat lapisan las pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan berbagai jenis reparasi lainnya. Secara umum, prosedur pengelasan terlihat sangat sederhana, tapi sesungguhnya banyak tantangan didalamnya yang harus diatasi dengan berbagai macam pengetahuan. Proses penyambungan benda kerja pun bermacam-macam dapat berupa pelat ke pelat, pipa ke pelat, maupun pipa dengan pipa, dengan posisi penyambungan yang bermacam-macam mulai yang mudah 1F sampai yang tersulit 6G.
MENGAMATI
Pelajari buku teks maupun sumber lain tentang teknik pengelasan pipa pada sambungan; sudut posisi dibawah tangan, sudut posisi mendatar, dan 5F dengan baik dan benar ! Sumber data dapat diambil dari media cetak/ elektronik yang relevan.
AYO PAHAMI
A. Teknik Pengelasan Pipa dengan Pelat Pada Sambungan Sudut Posisi di Bawah Tangan (1F).
1. Prosedur Pengelasan yang Baik
- Pilih jenis elektroda yang tepat mulai dari kuat tarik, jenis material, dan jenis coatingnya agarmatching/sesuai dengan material yang akan di las.
- Pemilihan diameter elektroda dipertimbangkan berdasarkan type elektroda, posisi pengelasan, joint desain, ketebalan material, dan skill dari weldernya
- Pemakaian arus yang tepat pada pengelasan smaw sangat berpengaruh terhadap hasil lasan , jika arus terlalu besar maka elektroda akan terlalu cepat meleleh dan susah di kontrol, jika arus terlalu rendah maka hasil pengelasan akan menumpuk dan tak beraturan.
- Arc length yang tepat dan konsisten pada pengelasan smaw jika arc length terlalu tinggi maka akan terjadi large globule sehingga akan terjadi banyak spatter saat mengelas, dan bisa terjadi porosity jika arc length yang terlalu pendek maka akan terjadi panas yang berlebih sehingga menghasilkan deep penetration dan bisa menyebabkan base metal jebol ( blow hole ).
- Travel speed yang tepat, jika travel speed terlalu tinggi maka logam cair akan cepat membeku dan weld bead akan rendah, kotoran dan gas akan terjebak dan bisa menimbulkan cacat las, jika terlalu lambat weld bead terlalu tinggi dan lebar dan hasil pengelasan akan berkerut.
- Sudut pengelasan yang tepat pada pengelasan smaw sangat penting, terutama pada saat pengelasan fillet dan groove sambungan yang dalam. apabila sudut pengelasan yang kurang tepat dapat mengakibatkan undercut, dll. biasanya sudut yang di pakai 70-80 derajat
- Ayuanan elektroda (welding manipulation) memiliki karakteristik ayunan yang berbeda-beda pada pengelasan smaw berdasarkan : type elektroda, desain sambungan, posisi pengelasan dan pengalaman dari welder itu sendiri.
- Faktor keselamatan kerja diantaranya; memeriksa sambungan kabel apakah tidak ada yang terkelupas atau longgar.
- Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi kerja.
- Pergunakan alat keselamatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
- Melakukan pengelasan didalam bilik / kamar las yang telah disediakan.
- Perhatikan sirkulasi udara yang baik pada area pengelasan.
- Membersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai membersihkan
- Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).
- Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.
- Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.
- Gantilah kaca filter jika sudah rusak.
- Ikuti langkah kerja secara benar
- Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.
- Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.
- Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
- Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran ( 4 inchi tebal 8mm x 80mm dan pelat ukuran 200 x 200 x 8 mm.
- Bersihkan sisi-sisi tajam dengan menggunakan grinda atau kikir.
- Tempatkan benda kerja pada posisi 45( dengan diberi penopang yang memungkinkan benda kerja dapat diputar.
- Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 120 Amp ) atau lihat tabel amper las pada bungkus elektroda.
- Lakukan las catat pada tiga atau empat tempat dan periksa kerapatan antara pipa dan pelat.
- Lakukan pengelasan jalur pertama tanpa diayun dengan menggunakan elektroda AWS E 6013 ( rutile ) ( Ø 3,2mm dengan sudut elektroda 90o ( dan 70o - 85o)terhadap jalur las.
- Usahakan posisi pengelasan selalu di bawah tangan yakni dengan memutar benda kerja.
- Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya. Lakukan menyetelan kembali pada mesin las jika diperlukan.
- Lakukan pengelasan pada jalur kedua dengan sudut (60o - 70o) sesuai petunjuk pembimbing.
- Lanjutkan pengelasan jalur ke tiga dengan sudut berlawanan dengan jalur kedua, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami.
- Bersihkan dan dinginkan benda kerja .
- Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.
- Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan.
Selasa, Agustus 10, 2021
Demonstrasi Konstekstual
Demonstrasi Konstekstual - Pendidikan yang Memerdekakan
- Seperti apa gambaran profil peserta didik yang Anda harapkan?
- Keterampilan apa yang perlu dimiliki/dikuasai peserta didik Anda?
- Karakteristik apa yang perlu dimiliki peserta didik Anda?
Jawaban
- Profil peserta didik yang saya harapkan yaitu profil pelajar pancasila yang dalam jiwanya tertanam nilai-nilai pancasila beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, kreatif, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, serta berkebhinekaan global.
- Keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik yaitu menguasai teknologi, menguasai keterampilan berfikir kritis.
- Senang berimajinasi dan berkarya, sehingga guru harus memastikan dalam aktivitas pembelajaran bisa memfasilitasi anak untuk bisa berkarya sekaligus mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa.
FILOSOFI KIHAJAR DEWANTARA
Filosofi Kihajar Dewantara tentang perubahan, ada 3 kerangka perubahan
1. Kodrat Keadaan
a. Kodrat Alam
b. Kodrat Zaman
Senin, Agustus 02, 2021
KD GMAW (MIG/MAG) XI & KONTRAK BELAJAR
1. Kehadiran BDR minimal 75 %
2. Pengetahuan minimal B (Baik), Aspek pengetahuan; Lengkap "Materi/ Catatan, Tugas, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester"
3. Keterampilan minimal B (Baik), Aspek keterampilan; Mengikuti Kegiatan Praktek.
4. Sikap/ Akhlak minimal B (Baik).