4.Peralatan Kerja Las MIG/MAG
Peralatan Kerja Las MIG/MAG merupakan peralatan yang dibutuhkan dlam pelaksanaan pengelasan MIG/MAG. Untuk melaksanakan pekerjaan las ini diperlukan peralatan utama yang relatif lebih rumit jika dibandingkan dengan peralatan Las Busur Manual (SMAW), di mana disamping pembangkit tenaga dan kabel-kabel las juga diperlukan perangkat pengontrol kawat elektroda, botol gas pelindung, serta perangkat pengatur dan penyuplai gas pelindung. Sedang alat-alat bantu serta keselamatan dan kesehatan kerja adalah relatif sama dengan alat-alat bantu pada proses pengelasan dengan SMAW.
Berikut ini gambar adalah satu unit perlengkapan Las Metal Inert Gas/Metal Active Gas (MIG/MAG) yang biasa digunakan untuk pengerjaan konstruksi sedang sampai berat.
a.Peralatan Utama
Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungnan langsung dengan proses pengelasan, yaitu terdiri dari :
1)Mesin las
2)Unit pengontrol kawat elektroda
3)Handel las beserta nozzle
4)Kabel las dan kabel kontrol
5)Botol gas pelindung
6)Regulator gas pelindung
Gambar Peralatan utama Las MIG/MAG
1) Mesin Las
Sistem pembangkit tenaga pada mesin las MIG/MAG pada prinsipnya sama dengan mesin las SMAW yang dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current / DC Welding Machine), namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis bahan yang dilas yang kebanyakan adalah jenis baja, maka secara luas proses pengelasan dengan MIG/MAG adalah menggunakan mesin las DC.
Adapun rangkaian perlengkapan mesin las MIG/MAG dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar Rangkaian Mesin Las MIG/MAG
Umumnya mesin las arus searah (DC) mendapatkan sumber tenaga listrik dari trafo las (AC) yang kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage yang konstan (constant-voltage ).
Pemasangan kabel-kabel las ( pengkutuban ) pada mesin las arus searah dapat diatur /dibolak-balik sesuai dengan keperluan pengelasan, ialah dengan cara
a) Pengkutuban langsung (DCSP/DCEN)
Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja.
b) Pengkutuban terbalik (DCRP/ DCEP) :
Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda.
2) Unit Pengontrol Kawat Elektroda
Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) pada gambar berikut adalah alat/ perlengkapan utama pada pengelasan dengan MIG/MAG. Alat ini biasanya tidak menyatu dengan mesin las, tapi merupakan bagian yang terpisah dan ditempatkan berdekatan dengan pengelasan.
Fungsinya adalah sebagai berikut:
a) Menempatkan rol kawat elektroda;
b) Menempatkan kabel las (termasuk handel las dan nozzle) dan sistem saluran gas pelindung.
c) Mengatur pemakaian kawat elektroda (sebagian tipe mesin, unit pengontrolnya terpisah dengan wire feeder unit)
d) Mempermudah proses/ penanganan pengelasan, di mana wire feeder tersebut dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan.
Gambar Bagian-Bagian Utama Wire Feeder
Pada umumnya,
terdapat tiga macam wire feeder,
yaitu jenis dorong, jenis tarik, dan jenis dorong tarik. Mkecepatan dari wire feeder dapat diatur kecepatannya
mulai dari 1 sampai 22 meter/ menit.
3) Handel Las (Welding Gun)
Handel Las (Welding Gun) adalah perangkat pembakar las yang fungsinya sebagai tempat bersatunya sistem pengelasan berupa pengaturan aliran kawat, gas pelindung, dan arus pengelasan yang sesuai.
Gambar Handel Las (Welding Gun)
4) Kabel Las dan Kabel Kontrol
Pada mesin las terdapat kabel primer ( primary power cable ) dan kabel sekunder atau kabel las ( welding cable ).
Kabel primer ialah kabel yang menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti pada kabel primer disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan pentanahan dari mesin las.
Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari kabel yang dihubungkan dengan tang las dan benda kerja serta kabel-kabel kontrol. Inti Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya disesuaikan dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan/hambatan kabel akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek maka hambatan akan rendah. Pada ujung kabel las biasanya dipasang sepatu kabel
(lihat gambar berikut) untuk pengikatan kabel pada terminal mesin las dan pada penjepit elektroda maupun pada penjepit masa.
Gambar Sepatu Kabel
5)Tabung dan Regulator Gas Pelindung
Tabung gas merupakan tempat penyimpanan gas pelindung. Sedangkan regulator adalah alat pengukur yang berfungsi untuk mengetahui isi gas didalam tabung. Gas.
Pada regulator terpasang flowmeter &
Tidak ada komentar:
Posting Komentar