Tampilkan postingan dengan label LAS TPLGM (MIG/MAG). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LAS TPLGM (MIG/MAG). Tampilkan semua postingan

Rabu, September 15, 2021

BAB III. MELAKUKAN TEKNIK PENGELASAN PELAT DENGAN PIPA

 




Gambar. Sambungan Pelat dengan Pipa 


Gambar. Sambungan las
Berdasarkan Gambar tersebut, identifikasilah bentuk-bentuk posisi pengelasqn pada benda kerja, kemudian catatlah hal-hal penting yang anda ketahui ? 


 #SELESAI#

Rabu, September 02, 2020

GAS PELINDUNG

E. Jenis-Jenis Gas Pelindung Las MIG/MAG

 Gas-gas pelindung untuk MIG ( metal inert gas) adalah pelindung untuk mempertahankan atau menjaga stabilitas busur dan perlindungan cairan logam las dari kontaminasi selama pengelasan, terutama dari atmosfir dan pengotoran dearah las. Fungsi utama gas pelindung adalah untuk membentuk sekeliling daerah pengelasan dengan media pelindung yang tidak bereaksi dengan daerah las tersebut. Sedangkan menurut “ sri widharto “ fungsi utama dari gas lindung adalah mengusir mengusir udara di sekitar busur dan kolam las agar tidak bersinggungan dengan cairan metal untuk mencegah terjadinya proses oksidasi metal tersebut oleh oksigen dalam udara. 

Jenis jenis gas pelindung 
Jenis gas pelindung yang digunakan untuk mengelas baja karbon dan baja paduan adalah sebagai berikut : 

a. Gas argon


Argon adalah jenis gas pelindung yang digunakan secara sendiri atau dicampur dengan gas lainnya untuk mencapai karakteristik busur yang diinginkan pada pross pengelasan logam fero maupun non-fero.
Hampir semua proses pengelasan GMAW dapat menggunakan gas argon atau campuran gas argon untuk mendapatkan mampu las, properti mekanik, karakteristik busur dan produktifitas yang baik. Gas argon digunakan secara sendiri tanpa campuran untuk proses pengelasan logam non-fero, seperti alumunium, paduan nikel, paduan tembaga, dan lainnya. Gas argon dapat menghasilkan stabilitas busur yang baik pada pengelasan busur spray, dan menghasilkan penetrasi serta bentuk bead 
weld yang baik. Ketika menggunakan logam fero, gas argon biasanya dicampur dengan gas lainnya sperti oksigen, dan helium. Potensi ionisasi yang rendah dari gas argon, menghasilkan kestabilan busur yang superior “riswan dwi jatmiko “. 

b. Gas helium


Helium adalah gas peliundung yang digunakan untuk aplikasi pengelasan yang membutuhkan masukan panas (heat input) yang lebih besar untuk meningkatkan bead wetting, penetrasi yang lebih dalam dan kecepatan pngelasan yang lebih cepat. 

c. Karbondioksida


Gas karbon dioksida umumnya digunakan untuk proses pengelasan untuk logam fero. Kelebihan dari gas pelindung karbon dioksida adalah kecepatan pengelasan yang cepat dan penetrasi yang lebih dalam. Gas karbon dioksida juga dapat dicampur dengan gas pelindung lainnya untuk menambah karakteristik kimia gas tersebut. 

F. Parameter Pengelasan
Setelah memilih elektroda dan gas pelindung, maka kondisi pengoperasian harus dipilih. Parameter yang paling penting dalam pengelasan adalah  arus las, ekstansi elektroda, tegangan las dan kecepatan pengelasan (arc travel speed). Parameter ini akan mempengaruhi hasil las secara langsung.

1. Pengaturan besar arus las
Besarnya arus dan tegangan pengelasan adalah tergantung pada tebal bahan dan diameter kawat elektroda serta posisi pengelasan atau berdasarkan WPS ( welding prosedure specification) pekerjaan tersebut.
Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses pengelasan. Dalam proses pengelasan MIG ( metal inert gas ), arus las secara langsung berhubungan dengan kecepatan wirefed. Jika arus las dinaikkan maka kecepatan wirefeed juga seharusnya naik. Hubungan ini biasanya disebut karakteristik “burn-off”.


2. Elektroda ekstensi
Ekstensi elektroda atau biasa disebut dengan “stick-out”adalah jarak antara titik terujung dari kontak listrik, biasanya ujung dari pipa kontak, dengan ujung dari elektroda. Jarak tersebut akan mempengaruhi besarnya arus listrik yang dibutuhkan untuk melelehkan elektroda
Ekstensi elektroda las MIG

Ekstensi elektroda Las MIG

3. Tegangan las
Tegangan busur las adalah tegangan diantara ujung elektroda dan benda kerja. Tegangan listrik pada pengelasan memegang peranan penting pada jenis transfer logam yang diinginkan. Transfer logam arus pendek membutuhkan tegangan yang rendah, sementara transfer logam spray membutuhkan tegangan yang lebih tinggi lagi. Jika arus listrik dinaikkan, maka tegangan las juga harus dinaikkan untuk menghasilkan kestabilan


4. Kecepatan pengelasan
Kecepatan pengelasan berbanding secara linier dengan pergerakan busur las sepanjang benda kerja. Parameter ini biasanya dinyatakan dalam meter per menit. Pernyataan yang berhubungan dengan kecepatan penglasan :
a) Dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus diturunkan
#SELESAI##SELESAI#

b) Dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik
meningkat, maka kecepatan pengelasan juga harus meningkat
c) Kecepatan pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik
pengelasan maju (forehand technique)
#SELESAI#

Rabu, Agustus 26, 2020

Lanjutan C. Elektroda

 

2.    Standar Penomeran Elektroda Ferro dan Jenis Elektroda Menurut Tipenya

Elektroda untuk pengelasan MIG ( metal inert gas ) mempunyai berbagai jenis atau model elektroda ( kawat elektroda ). Hal ini disebabkan pengelasan menggunakan las MIG ( metal inert gas ) banyak sekali dibutuhkan tidak hanya untuk pengelasan baja karbon saja melainkan juga di gunakan untuk pengelasan  stainless steel maupun alumunium.

 

Adapun jenis – jenis elektroda untuk las MIG/MAG adalah sebagai berikut :

a.    Elektroda besi karbon

 


Gambar. Pengkodean Kawat Elektor

Sesuai dengan klasifikasi elektroda carbon steel menurut AWS A5.18-93, elektroda carbon steel diberi penomoran sebagai berikut :

 1)   ER70S-3

2)   ER70S-4

3)   ER70S-5

4)   ER70S-6

Elektroda pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15 %) dan mangan yang besar (1,85 %) sebagai elemen doksidasi. Pada umumnya untuk baja karbon rendah menggunakan gas pelindung CO2 dan arus listrik yang  tinggi.

5)   ER70S-7

6)   ER80S-D2

7)   ER70S-1

8)   ER70S-2

b.      Elektroda Stainless Steel

Elektroda stainless steel menggunakan penomoran dengan standar AWS A5.9. Dalam memilih elektroda yang cocok untuk proses pengelasan stainless steel, ada beberapa faktor yang mmpengaruhinya :

  • Gas pelindung argon-O2 1 % untuk jenis pengelasan menggunakan transfer logam spray dan A- untuk proses pengelasan menggunakan transfer logam arus pendek
  • Elektroda   yang   dipilih   harus   memiliki   kandungan   kimia   yang   hampir   sama   dengan   logam dasar/benda kerja
  • Jenis – jenis elektroda stainless steel diantaranya :

1)      ER308L

2)      ER309l

3)      ER316L

c.       Elektroda alumunium

Elemen dasar yang digunakan dalam elektroda alumunium adalah magnesium, mangan, seng, silikon dan tembaga. Alasan utama  menambahkan  elemen   tersebut adalah  untuk   meningkatkan kekuatan dan logam alumunium murni. Selain itu ketahanan korosi dan weldability  juga merupakan alasan penambahan elemen tersebut.

Elektroda yang paling sering digunakan adalah elektroda yang mengandung magnesium 5356 dan mengandung silikon 4043. elektroda alumunium menggunakan standar penomoran menurut AWS A5.3.

D.  Prosedur Pengoperasian mesin las mig

1.     Keselamatan   kerja   dalam   pemasangan perlengkapan las MIG ( Metal Inert Gas )

Dalam pemasangan perlengkapan las MIG/MAG harus di perhatikan aturan-aturan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dalam perlengkapan las MIG/MAG sebelum melakukan suatu pengelasan sangatlah tinggi nilainya. Adapun yang harus diperhatikan pada waktu pemasangan perlengkapan ataupun peralatan MIG/MAG adalah :

a) Tabung-tabung gas, regulator dan selang-selang gas harus diperhatikan dan diperlakukan dengan hati-hati.

b)   Mesin las dan wire feeder  ( elektroda kawat ) harus dihubungkan dengan hati-hati dan benar ke sumber tenaga.

c)    Kabel   las   harus   dijauhkan   dari   jangkauan   api,   dan dilindungi dari panas maupun percikan api dari pengelasan.

d)   Perhatikan urutan pemasangannya.

e)    Ikuti   petunjuk-petunjuk   khusus   dari   pabrik   pembuat perlengkapan las tersebut.


2.    Penyetelan perlengkapan las MIG ( metal inert gas )

Penyetelan  perlengkapan atau  peralatan las  MIG (  metal inert gas  ) mungkin kedengaranya mudah. Tetapi  apabila dalam pemasangannya teledor   dapat   mengakibatkan   kerusakan   dalam   mesin   las.   Dalam penyetelan perlengkapan atau peralatan las MIG ( metal inert gas ) harus sesuai dengan prosedur aman yang telah ditentukan. Adapun prosedur penyetelan perlengkapan las MIG (  metal inert gas  ) adalah sebagai berikut:

a.    Hubungkan kabel mesin las ke sumber tenaga, lalu hidupkan mesin.

b.    Setel pengontrol penggerak kawat pada posisi nol, supaya kawat tidak jalan dulu sebelum waktunya.

c.    Buka katup-katup pada tabung gas dan tabung air pendingin.

d.   Tarik pelatuk pistol las,buka kran air aliran gas pada pengaturnya, kemudian setel aliran gas menurut ketentuan.

e.    Sekarang setel kecepan geerak kawat.

f.     Setel besar tegangan yang sesuai dengan ketentuan.

g.    Setel stick out ( lihat gambar stick out di bawah ini)


h. Setel   besarnya   tegangan,   sebaiknya   ambil   rata      rata tegangan  jangan terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

i.    Setelah   semua   selesai   dengan   baik;   pengelasan   dapat   di mulai. sentuhkan  ujung elektroda  ke  benda  kerja  sehingga  timbul busur listrik, dan pelatuk segera di tarik. Jika mengalami kesulitan dalam   mengawali   pengelasan,   dapat   di   gunakan   balok   sebagai pembantu untuk lonjatan busur api.

j.  Demi keselamatan, sebelum mempraktekkan proses las MIG sebaiknya pelajari dulu cara penyesuaian mengelas dan membenahi perlengkapannya. 

3.      Pembenahan Las MIG

a.       Lepas pelatuk pistol las; bila pengelasan sudah selesai lawat dan   gas   berhenti   mengalir.   Jauhkan   pistol   las   dari   benda   kerja sehingga busur listrik terputus dan mati.

b.      Tutup katup gas pelindung

c.       Setel kecepatan kawat pada posisi nol

d.      Tutup katup gas yang terdapat pada regulator

e.       Matikan mesin penggerak kawat

f.       Matikan mesin las

g.      Bereskan alat-alat yang telah dipakai

#SELESAI#