2.
Standar Penomeran
Elektroda Ferro dan Jenis Elektroda Menurut Tipenya
Elektroda untuk pengelasan MIG ( metal inert gas )
mempunyai berbagai jenis atau model elektroda ( kawat elektroda ). Hal ini
disebabkan pengelasan menggunakan las MIG ( metal inert gas ) banyak sekali
dibutuhkan tidak hanya untuk pengelasan baja karbon saja melainkan juga di
gunakan untuk pengelasan stainless steel
maupun alumunium.
Adapun jenis – jenis elektroda untuk las MIG/MAG adalah sebagai berikut :
a.
Elektroda besi karbon
Gambar. Pengkodean Kawat Elektor
Sesuai dengan klasifikasi elektroda carbon steel menurut
AWS A5.18-93, elektroda carbon steel diberi penomoran sebagai berikut :
2)
ER70S-4
3)
ER70S-5
4)
ER70S-6
Elektroda
pada kelas ini memiliki kandungan silikon terbesar (1,15 %) dan mangan yang
besar (1,85 %) sebagai elemen doksidasi. Pada umumnya untuk baja karbon rendah
menggunakan gas pelindung CO2 dan arus listrik yang tinggi.
5)
ER70S-7
6)
ER80S-D2
7)
ER70S-1
8)
ER70S-2
b.
Elektroda Stainless Steel
Elektroda stainless steel menggunakan penomoran dengan standar AWS A5.9. Dalam memilih elektroda yang cocok untuk proses pengelasan stainless steel, ada beberapa faktor yang mmpengaruhinya :
- Gas pelindung argon-O2 1 % untuk jenis pengelasan menggunakan transfer logam spray dan A- untuk proses pengelasan menggunakan transfer logam arus pendek
- Elektroda yang dipilih harus memiliki kandungan kimia yang hampir sama dengan logam dasar/benda kerja
- Jenis – jenis elektroda stainless steel diantaranya :
1)
ER308L
2)
ER309l
3)
ER316L
c.
Elektroda alumunium
Elemen dasar yang digunakan dalam elektroda alumunium
adalah magnesium, mangan, seng, silikon dan tembaga. Alasan utama menambahkan elemen tersebut adalah untuk meningkatkan kekuatan dan logam alumunium
murni. Selain itu ketahanan korosi dan weldability juga merupakan alasan penambahan elemen tersebut.
Elektroda yang paling sering digunakan adalah elektroda yang mengandung magnesium 5356 dan mengandung silikon 4043. elektroda alumunium menggunakan standar penomoran menurut AWS A5.3.
D. Prosedur Pengoperasian mesin las mig
1. Keselamatan kerja dalam pemasangan
perlengkapan las MIG ( Metal Inert Gas )
Dalam pemasangan
perlengkapan las MIG/MAG harus di perhatikan
aturan-aturan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dalam perlengkapan las MIG/MAG sebelum melakukan suatu pengelasan sangatlah tinggi
nilainya. Adapun yang harus diperhatikan pada waktu pemasangan perlengkapan ataupun peralatan MIG/MAG adalah :
a) Tabung-tabung gas,
regulator dan selang-selang gas harus diperhatikan dan diperlakukan dengan
hati-hati.
b)
Mesin las dan wire
feeder ( elektroda kawat ) harus
dihubungkan dengan hati-hati dan benar ke sumber tenaga.
c)
Kabel las harus dijauhkan
dari
jangkauan
api,
dan
dilindungi dari panas maupun percikan api dari pengelasan.
d)
Perhatikan urutan
pemasangannya.
e)
Ikuti petunjuk-petunjuk
khusus
dari
pabrik
pembuat
perlengkapan las tersebut.
2.
Penyetelan
perlengkapan las MIG ( metal inert gas )
Penyetelan perlengkapan
atau peralatan las MIG ( metal
inert gas ) mungkin kedengaranya mudah.
Tetapi apabila dalam pemasangannya teledor dapat mengakibatkan kerusakan dalam mesin las. Dalam penyetelan perlengkapan atau peralatan
las MIG ( metal inert gas ) harus sesuai dengan prosedur aman yang telah
ditentukan. Adapun prosedur penyetelan perlengkapan las MIG ( metal inert gas ) adalah sebagai berikut:
a.
Hubungkan kabel mesin
las ke sumber tenaga, lalu hidupkan mesin.
b.
Setel pengontrol penggerak
kawat pada posisi nol, supaya kawat tidak jalan dulu sebelum waktunya.
c.
Buka katup-katup pada
tabung gas dan tabung air pendingin.
d.
Tarik pelatuk pistol
las,buka kran air aliran gas pada pengaturnya, kemudian setel aliran gas
menurut ketentuan.
e.
Sekarang setel kecepan
geerak kawat.
f.
Setel besar tegangan
yang sesuai dengan ketentuan.
g.
Setel stick out (
lihat gambar stick out di bawah ini)
h. Setel besarnya tegangan, sebaiknya ambil rata – rata tegangan jangan terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
i. Setelah semua selesai dengan baik; pengelasan dapat di mulai. sentuhkan ujung elektroda ke benda kerja sehingga timbul busur listrik, dan pelatuk segera di tarik. Jika mengalami kesulitan dalam mengawali pengelasan, dapat di gunakan balok sebagai pembantu untuk lonjatan busur api.
j. Demi keselamatan, sebelum mempraktekkan proses las MIG sebaiknya pelajari dulu cara penyesuaian mengelas dan membenahi perlengkapannya.
3. Pembenahan Las MIG
a. Lepas pelatuk pistol las; bila pengelasan sudah selesai lawat dan gas berhenti mengalir. Jauhkan pistol las dari benda kerja sehingga busur listrik terputus dan mati.
b. Tutup katup gas pelindung
c. Setel kecepatan kawat pada posisi nol
d. Tutup katup gas yang terdapat pada regulator
e. Matikan mesin penggerak kawat
f. Matikan mesin las
g. Bereskan alat-alat yang telah dipakai
#SELESAI#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar