Jumat, Agustus 14, 2020

Pengelasan Pipa Posisi 2F dan 2G Sumbu Tegak

 

4.        Pengelasan Pipa Posisi 2F dan 2G Sumbu Tegak

a.  Persiapan Bahan

1)   Bentuk-bentuk Persiapan Bahan Las

Pada pengelasan pipa dan tangki diperlukan persiapan bahan yang sedikit berbeda bila dibandingkan dengan persiapan pada pengelasan pelat, walaupun secara umum bentuk penampang potongan ( kampuh ) adalah relatif sama. Berikut ini adalah bentuk-bentuk persiapan bahan untuk pengelasan pipa dan tangki yang dipakai pada pekerjaan konstruksi/ fabrikasi berat.

                   Gambar. Persiapan Kampuh V untuk Pipa

2)  Las Catat

Las catat (tack weld) diperlukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan, dengan demikian las catat harus cukup kuat menahan perubahan bentuk dan ukuran bila sisi lain dari bahan tersebut sedang dilas. Jumlah las catat pada pengelasan pipa dianjurkan empat buah namun ada yang  merekomendasikan tiga buah.

Urutan pembuatan las catat adalah :

a)         Buat las catat pada bagian atas no 1

b)        Diputar 180o dan set kembali kerataan root gap , kemudian di las catat dengan kuat no 2.

c)         Putar 90o dan dilas catat dengan kuat no 3.

d)        Putar 180o dan dilas catat dengan kuat no 4.

 

Gambar. Urutan Las Catat pada Pipa

 

b.      Teknik Pengelasan Pipa Posisi 2F dan 2G Sumbu Tegak

1)      Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda

Penempatan bahan pada pengelasan pipa adalah tergantung pada bentuk konstruksi sambungan dengan mengacu pada ketentuan posisi pengelasan. Sedang posisi elektroda pada tiap-tiap posisi pengelasan akan berubah sesuai dengan kelengkungan pipa yang dilas, namun sudut elektroda terhadap garis singgung pipa adalah sama.
Berikut adalah posisi elektroda untuk pengelasan posisi 2F dan 2G  :

 

 Gambar. Peletakan bahan posisi 2F dan 2G

2)      Arah dan Gerakan Elektroda serta Urutan Pengelasan

    Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada pipa posisi di bawah tangan dan horizontal ( 2F dan 2G ) pada prinsipnya tidak berbeda dengan arah pengelasan pada pelat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda sesuai dengan ketentuan ( prosedur yang ditetapkan ) dan busur serta cairan logam las dapat terlihat secara sempurna oleh operator las.

a) Pengelasan sambungan sudut 

Pengelasan sambungan sudut( pipa diameter berbeda atau pipa-flens ) posisi sumbu vertikal ( 2F )  pada tiap jalur diterapkan gerakan elektroda tanpa diayun atau hanya ditarik saja sepanjang jalur las, tapi jika dikehendaki jalur yang lebih lebar dapat juga diterapkan ayunan zig-zag miring ( whip action ).

 

Gambar. Arah Gerakan Elektroda dan Urutan Pengelasan 2F pipa

b)  Pengelasan sambungan tumpulPada pengelasan sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu vertikal ( 2G ) pada tiap jalur diterapkan gerakan elektroda tanpa diayun atau hanya ditarik saja sepanjang jalur las, tapi jika dikehendaki jalur yang lebih lebar dapat juga diterapkan ayunan zig-zag miring ( whip action ).

 

Gambar. Arah Gerakan Elektroda dan Urutan Pengelasan 2G pipa

c.     Job Sheet Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V Pada Pipa Posisi 2G

1)    Tujuan Instruksional

Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat sambungan tumpul kampuh V pada pipa posisi sumbu mendatar dapat diputar ( 2G ) menggunakan elektroda rutile dengan memenuhi kriteria :

·      Lebar jalur las (capping) 14 sampai 16 mm

·      Tinggi jalur las 2mm

·      Sambungan jalur rata

·      Penetrasi minimum 90%

·      Undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan

·      Tidak ada overlap

·      Terak terperangkap maksimum 2 mm.

2)      Alat dan Bahan

a)    Alat

·      Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

·      Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.

·      Satu set alat bantu las busur manual, termasuk gerinda potong (cutting disk ukuran 100 x 2 mm)

b)   Bahan

·      Pipa baja karbon 3 inchi x 8 mm x 10 mm, dibevel (30 o-35o).

·      Elektroda AWS-E 6010/ E 6011 atau E 7016 (2,6mm)

·      Elektroda AWS-E 6013 / E7018 ( 3,2mm dan 2,6mm)

3)      Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a)      Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

b)      Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

c)      Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

d)     Jika menggunakan alat pemotong gas dalam persiapan pipa, maka jauhkan botol gas dari percikan api las.

e)      Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

f)       Ikuti langkah kerja secara benar

g)      Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

h)      Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

4)      Gambar Kerja


5)      Langkah kerja.

a)      Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

b)      Siapkan bahan las yang telah di setting.

c)      Yakinkan bahwa jalur root benar-benar bersih, bila perlu perlihatkan pada pembimbing untuk diperiksa ulang.

d)     Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu vertikal ( 2G ) dan atur amper pengelasan 70 - 90Amp untuk pengelasan awal (root), menggunakan E6010/6011 atau E 7016.


e) Lakukan las pengisian ( filler ) sesuai urutan pengelasan (lihat Gambar diatas no 2 dan 3 menggunakan elektroda AWS E 6013/E7018 (3,2mm atau 2,6mm).

f)       Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.

g)      Bersihkan tiap jalur las dengan sikat baja dan grinda. Kemudian lakukan menyetelan kembali pada mesin las jika diperlukan.

h)      Sebelum dilakukan pengelasan capping grinda permukaan jalur las sehingga tersisa antara 0,5 – 1 mm dari pemukaan bahan, yakni untuk menghasilkan capping yang rata dan seimbang.

i)        Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

j)        Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

k)      Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

l)        Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan.

#SELESAI#